Selasa, 27 Desember 2011

Tugas Kelompok Tiga

Felix Hanantoko Gupito
Ardy Oktaviandi
Meggi Oktariani
Fitria Nurjanah
Amalia Putri Suherman

CONTOH PARAGRAF DESKRIPTIF
1.         Stress
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang stress yaitu faktor lingkungan, faktor organisasi dan faktor pribadi. Akibat dari stress dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis dan gejala prilaku.

2.         Emosi
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau negatif. Emosi-emosi positif -seperti rasa gembira dan rasa syukur- mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah atau rasa bersalah- mengekspresikan sebaliknya. Emosi tidak dapat netral, karena menjadi netral berarti menjadi nonemosional.

3.         Stimulus
Rangsang atau stimulus adalah istilah yang digunakan oleh psikologi untuk menjelaskan suatu hal yang merangsang terjadinya respon tertentu. Rangsang merupakan informasi yang dapat diindera oleh panca indera. Teori Behaviorisme menggunakan istilah rangsang yang dipasangkan dengan respon dalam menjelaskan proses terbentuknya tingkah laku . Rangsang adalah suatu hal yang datang dari lingkungan yang dapat menyebabkan respon tertentu pada tingkah laku. Jika rangsang dan respon dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsang yang dikondisikan.


4.         Respon
Respons adalah istilah yang digunakan oleh psikologi untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indera. Respons biasanya diujudkan dalam bentuk perilakuyang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan. Teori Behaviorisme menggunakan istilah respons yang dipasangkan dengan rangsang dalam menjelaskan proses terbentuknya perilaku. Respons adalah perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsang dari lingkungan. Jika rangsang dan respons dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsang yang dikondisikan.
5.         Psikolog
Psikolog adalah seorang ahli dalam bidang psikologi, bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Psikolog dapat dikategorikan ke dalam beberapa bidang tersendiri sesuai dengan cabang ilmu psikologi yang ditekuninya. Tetapi kata "psikolog" lebih sering digunakan untuk menyebut ahli psikolog klinis, ahli psikologi di bidang kesehatan mental. Psikolog di Indonesia tergabung dalam organisasi profesi bernama Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI).
6.         Kepribadian

        Kepribadian adalah cirri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.

7.         Logika
Logika adalah suatu upaya berpikir secara cermat dan tepat mengenai berbagai argumen yang hendak dikemukakan seseorang. Logika juga dapat digunakan untuk menganalisis atau menguji argumen-argumen) orang lain. Tujuan atau sasaran logika adalah sebisa mungkin menempatkan cara berpikir seseorang ke dalam sebuah struktur formal yang dinamakan argumen. Dengan pertolongan dan didasarkan pada logika, maka seseorang dapat menilai apakah argumen orang lain (bahkan dirinya sendiri) termasuk ke dalam kategori argumen yang baik atau argumen yang tidak baik.
8.        Abnormal
Abnormal adalah ciri-ciri yang ditetapkan secara subjektif, diberikan pada merekadengan keadaan difungsi atau jarang. Menetapkan siapa yang normal dan tidak normaladalah isu yang dipertikaikan dalam psikologi abnormal. Untuk memahami perilaku abnormal, psikolog menggunakan acuan DSM (Diagnostic and statistical manual of mental disorder). DSM adalah sistem klasifikasi gangguan-gangguan mental yang paling luas diterima. DSM menggunakan kriteria diagnostic spesifik untuk mengelompokkan pola-pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri-ciri klinis yang sama dan suatu sistem evaluasi yang multiaksiel.
9.         Normal

Dalam perilaku, normal adalah istilah yang dikenal untuk setiap makhluk hidup bahwa tidak ada perbedaan signifikan dengan kelompoknya, meskipun dalam derajat yang bervariasi, setiap hidup yang memiliki perbedaan apa pun biasanya tidak diperhitungkan, dimana penggunaan Kata yang normal hanya bisa subjektif. Namun istilah ini seringkali bukan yang paling tepat untuk mendefinisikan apa-apa, karena semuanya berbeda satu sama lain dan tidak ada titik acuan untuk berbicara sebagai "normal".

10.     Psikoanalisa
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilakupsikologis manusia. Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.
11.      Psikopat
Perilaku kekerasan tak jarang dilakukan seseorang seperti mencambuk,memukul dan melukai.Tindakan beringas pun tak pernah absen dilakukan seseorang jika menginginkan seseuatu.Itulah yang di sebut sebagai psikopat.
12.      Psikometri
Psikometri adalah bidang yang berkaitan dengan teori dan teknik dalam pengukuran pendidikan dan psikologis, mencakup pengukuran pengetahuan, kemampuan, sikap, dan sifat kepribadian. Bidang ini terutama mempelajari perbedaan antar individu dan antar kelompok.

13.      Kecemasan
Kecemasan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan yang disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktifitas sistem syaraf otonom. Kecemasan adalah gejala yang tidak spesifik yang sering ditemukan dan sering kali merupakan suatu emosi yang normal.


14.      Prilaku
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus/ rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya organisme. Dan kemudian organisme tersebut merespon, maka disebut “S-O-R” atau stimulus-organisme-respon.
15.      Fenomonologi
Fenomenologi adalah upaya untuk memahami kesadaran dari sudut pandang subyektif orang terkait. Pendekatan ini tentu saja berbeda dengan pendekatan ilmu pengetahuan saraf (neuroscience), yang berusaha memahami cara kerja kesadaran manusia di dalam otak dan saraf, yakni dengan menggunakan sudut pandang pengamat.
16.      Motivasi
Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan,memberi kepuasan atau mengurangi ketidak seimbangan.
17.      Psikotes
Psikotes adalah  tes untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes dapat berbentuk tertulis, visual, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan emosional. Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang.
18.     Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas.Ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
19.      Super ego
Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
20.     Sikap
Sikap adalah kumpulan perasaan, keyakinan dan kecenderungan perilaku yang secara relatif berlangsung lama yang ditujukan kepada orang, ide, obyek dan kelompok orang tertentu. Sikap merupakan suatu kondisi di dalam diri seseorang yang mempengaruhi perilakunya terhadap obyek sikap.
21.      Sifat
Sifat adalah rupa dan keadaan yang tampak pada suatu benda. Selain itu sifat juga diartikan sebagai suatu ciri khas yang yang ada pada sesuatu yang berguna untuk membedakannya dari yang lainnya. Serta diartikan pula sebagai dasar watak yang dimiliki seseorang sejak lahir.



22.     Psikis
Psikis adalah sesuatu yang berhubungan dengan psike yatu jiwa; sukma; rohani. Sedangkan psikologi adalah ilmu yg berkaitan dng proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pd perilaku; ilmu pengetahuan tt gejala dan kegiatan jiwa.
23.     Jiwa
Sesuatu yang berbentuk fisik yang materiil  melekat pada diri manusia, tampak dan tidak tersembnyi, tetapi pada waktu lain ia mengandung arti sebagai sesuatu yang berbentuk non materii, yang mengalir pada diri fisik manusia sebagai substansi ruh maupun substansi berfikir. Dalam psikologi, jiwa lebih dihubungkan dengan tingkah laku sehingga yang diselidiki oleh psikologi adalah perbuatan-perbuatan yang dipandang sebagai gejala-gejala dari jiwa.
24.     Mental
mental adalah sesuatu yang bersangkutan dng batin dan watak manusia, yg bukan bersifat badan atau tenaga. Pengertian lainnya adalah terpelanting,terpenta dan  terlempar kembali serta berbalik arah.
25.     Kognitif
berhubungan dengan atau melibatkan kognisi yaitu kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dsb) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri. Pengertian  lainnya adalah berdasar kpd pengetahuan faktual yg empiris.

26.     Perspektif
Cara melukiskan suatu benda pd permukaan yg mendatar sebagaimana yg terlihat oleh mata dng tiga dimensi (panjang, lebar, dan tingginya). Jadi perspektif dalam psikologi itu maksudnya adalah pandangan psikologi terhadap objek penelitiannya, yang dalam hal ini adalah jiwa manusia.
27.     Autis
Kata autis berasal dari bahasa Yunani yaitu “auto” berarti sendiri yang ditujukan pada seseorang yang menunjukkan gejala “hidup dalam dunianya sendiri”. Secra umum, definisi autis adalah gangguan perkembangan pervasive pada anal yang ditandai dengan adanya gangguan atau keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial.
28.     Syndrome
Sindrom adalah hipunan gejala atau tanda yang terjadi serentak (muncul bersama-sama) dan menandai ketidaknormalan tertentu. Contohnya sindrom autis, dan lain-lain.
29.     Saraf
Saraf adalah jaringan yang mengatur kerja sama, enyalurkan rangsangan dari dank e alat-alat tubuh. Motoris saraf yang mengirimkan inpuls dari otak atau dari saraf tulang punggung ke otot atau kelenjar untuk berekskresi. Sedangkan optic saraf yang menghubungkan selaput jala dengan pusat penglihatan pada otak manusia. Serta sensoris saraf yang mengirimkan inpuls dari alat indra ke otak.
30.     Proses mental
Proses mental adalah suatu proses dimana individu atau organisasi aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Dalam pendekatan kognitif, individu menerima stimulus lalu lalu melakukan proses mental sebelum melakukan reaksi atas stimulus yang datang.
31.      Pola pikir
Pola pikir adalah sikap mental yang menetap (fixed mental attitude) yang terbentuk melalui pendidikan, pengalaman serta prasangka. Mind set ini dipakai oleh seseorang sebagai dasar untuk bersikap dan berprilaku. Tiga komponen utama pola piker yaitu: paradigm, keyakinan dasar dan nilai-nilai dasar.
32.     Kedewasaan
Kedewasaan adalah tingkat kematangan seseorang unuk berpikir lembut dan bijak apapun kapasitas dan pengetahuan yang dimilikinya dalam menerima masukan, memberikan masukan, merespek masukan, mengatasi perbedaan tanpa timbul ditorsi atau dishamonis, juga tidak merugikan siapapun disekitarnya. Kedewasan tidak ditentukan oleh kapasitas umur dan tidak hanya terukur oleh IQ dan intelegensi, maupun factor yang hanya tampak terlihat secara fisik.
33.     Watak
Watak adalah sifat yang lebih mendasar berasal dari turunan atau totalitas dari keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap perangsang. Watak biasanya berasal dari bawaan sejak lahir, dimana ketika personal itu dilahirkan maka dia telah memiliki satu watak atau suatu sikap yang mendasar yang ada pada dirinya. Watak ada juga yang berasal dari pengaruh lingkungan, maksudnya disini watak ini diperoleh berdasarkan pengaruh dari lingkungan yang telah memberikan perubahan terhadap kehidupannya ataupun gaya hidup yang dia jalankan.


34.     Insting
Insting  adalah satu reaksi yang kompleks dan tidak dipelajari (terlebih dahulu), yang menjadi sifat-sifat khas atu spesis. Insting juga merupakan kecenderungan pembawaan atau warisan, yang menjadi motivasi dibalik segala pikiran dan perbuatan.
35.     Karakteristik
Karakteristik merupakan susunan dua kata yang terdiri dari kata; karakteristik dan tafsir. Istilah karakteristik diambil dari bahasa Inggris yakni characteristic, yang artinya mengandung sifat khas. Ia mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu. Menurut Chaplin, karakteristik itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu objek. Misalnya karakteristik tafsir artinya suatu sifat yang khas yang terdapat dalam literature tafsir, seperti sistematika penulisan, sumber penafsiran, metode, corak penafsiran dan lain sebagainya.
36.     Neurobiologi
Neurobiologi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari otak dan sistem saraf di dalamnya, yang mengatur cara dan wilayah kerja sel-sel saraf yang dinamakan neuron, dalam hubungannya dengan seluruh tubuh manusia dan keadaan mental. Jika neurosains menganalisis dan menjelaskan berbagai pengalaman keagamaan sebagai pengalaman-pengalaman yang dimunculkan oleh sistem neurologis dalam otak manusia karena dipicu oleh berbagai keadaan dan kondisi internal dan eksternal, lepas dari ihwal apakah dunia supernatural itu ada atau tidak ada, maka bidang ilmunya dinamakan neuroteologi. Jadi, semua hal yang dikemukakan dalam tulisan ini berada dalam wilayah kajian neuroteologi.
37.     Eksperimen
Eksperimen adalah percobaan. Dimensi introversi-eksrovensi atau ekstratentif-introversif. Beberapa indeks penunjuk telah tersedia untuk menaksir tipe pengalaman. Eksperimen adalah suatu perlakuan untuk melakukan percobaan, mengetahui hasil dari sesuatu yang diujikan.
38.     Imajinasi
Imajinasi adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris. Imajinasi ini mencakup penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagai rencana bagi masa mendatang, atau juga dapat mengambil bentuk fantastis (aneh, khayali) yang  didominasi kuat sekali oleh pikian-pikiran autistic, atau oleh pikiran penuh impian khayali. Imajina jenis ini dapat diamati dalm mimpi-mimpi siang.


39.     Phobia
Phobia adalah satu kekuatan yang kuat, tegar terus-menerus, dan irrasional, yang ditimbulkan oleh satu perangsang atau situasi khusus, seperti satu ketakutan yang abnormal terhadap tempat-tempat tertutup. Beberapa jenis phobia umu adalah : acrophobia (takut kepada ketinggian), agoraphobia ( takut pada tempat-tempat terbuka), claustrophobia ( takut pada tempat-tempat tertutup), hematophobia ( takut pada darah), nyctophobia ( takut pada kegelapan), enophobia ( takut pada orang-prang asing), dan zoophobia (takut pada binatang).
40.     Agresi
Agresi adalah suatu serangan atau serbuan, tindakan permusuhan ditujukan pada seseorang atau benda. Menurut Murray, agresi adalah kebutuhan untuk menyerang, mempekosa atau melukai orang lain, untuk meremehkan, merugikan, mengganggu, membahayakan, merusak, menjahati, mengejek, mencemooh atau menuduh secara jahat, menghukum berat, atau melakukan tindakan sadis lainnya.
41.      Frustasi
Frustasi kerap menimpa setiap orang,terutama yang mentalnya masih labil, kebanyakan  para remaja, meski tak jarang juga menimpa orang dewasa. Frustasi adalah suatu keadaan dalam diri Individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya kepuasan atau suatu tujuan akibat adanya halangan/rintangan dalam usaha mencapai kepuasan atau tujuan tersebut. Misalnya putus pacar, perceraian, masalah kantor, masalah sekolah atau masalah yang tidak kunjung selesai.
42.     Depresi
Orang yang mengalami depresi adalah orang yang amat menderita. Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat, berawal dari stres yang tidak dapat di atasi. Penyakit ini kerap diabaikan karena dianggap bisa hilang sendiri tanpa pengobatan.
43.     Metode
Metode berarti cara atau jalan yang ditempuh,metode dalam dunia pendidikan sangat penting, Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.
44.     Intelegensi
Anak yang mempunyai intelegensi yang tinggi biasanya mempunyai intuisi yang baik,mengungkapkan sesuatu secara jelas dan sistematis,mempunyai pembendaharaan kata yang luas dan kemampuan berfikir yang cerdas, adapun  inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan adalah Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek, Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar), Kemampuan mengembangkan konsep, dan Kemampuan memahami,jenis jenis intelegensi berupa kecerdasan emosi,kecerdasan spritual dan kecerdana intelektual.
45.     Moral
Moral adalah nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku seseorang,baik buruk nya tingkah laku tergantung pada moral yang di miliki,moral terbentuk dari kebiasaan,kebiasaan yang baik dalam mematuhi peraturan yang berlaku,menjaga etika dalam bertingkah laku,jujur dan berfikir positif adalah cirri cirri moral yang baik,orang yang mempunyai moral yang baik pasti mempunyai kepribadian yang baik.
46.     Psikomotorik
Kemampuan yang mencakup keterampilan fisik dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu,seperti dalam olahraga,kemampuan menjalankan mesin dan sebagainya,kemampuan ini biasanya di perluhkan di polisi dan Tni,dalam dunia pendidikan kemampuan psikomotorik di perluhkan untuk ketrampilan berolahraga dan bela diri.
47.     Potensi
Potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan,berupa kekuatan,bakat, dan kecerdasan,potensi ini di dapatkan dengan pelatihan dan pendidikan ataupun karena pemberian beruap karunia dari Tuhan.
48.     Hipnosis
Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti,biasanya orang yang di hipnosis tertidur dengan mendenganrkan dan mengikuti sugetsi yang di berikan oleh penghipnosis,tapi walaupun tidur orang yang di hypnosis dalam keadaan sadar,biasnaya hypnosis di pergunakan untuk terapi kesehatan atau jiwa.
49.     Terapi
Usaha untuk memulihkan kesehatan orang yg sedang sakit selain menggunakan obat kimiawi,dan untuk memulihkan keadaan psikis orang,orang yang di terapi di karenakan tidak ada jalan atau obat lagi selain terapi,terapi biasanya menggunakan gerakan relaksasi untuk pengobatan atau dengan benda benda yang di percayai mampu menyembuhkan sesuatu penyakit.
50.     Reinforcement
Reinforcement merupakan peristiwa khusus dari perilaku, yang diikuti dengan konsekuensi, di mana konsekuensi tersebut akan memperkuat perilaku.misalkan Wakijan saat ulangan mendapat nilai jelek,dia menyesal karena tidak belajar serius,Wakijan mulai meyadari bahwa ulangan harian saat mempengaruhi Ipk nya,setelah itu dia belajar seius untuk ulangan selanjutnya.